200 Peserta Akademisi dan Praktisi Lintas Negara ikuti International Conference Yang Diselenggarakan Prodi BK UMBY
1 December, 2010 2024-09-19 12:28200 Peserta Akademisi dan Praktisi Lintas Negara ikuti International Conference Yang Diselenggarakan Prodi BK UMBY
200 Peserta Akademisi dan Praktisi Lintas Negara ikuti International Conference Yang Diselenggarakan Prodi BK UMBY
(Yogyakarta 01/12) – Prodi Bimbingan dan Konseling (BK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menggelar Annual International Conference Guidance and Counseling (AICGC) 2023 pada Senin, 27/11/2023, secara daring. Mengangkat tema “Reimagining Guidance and Counseling in the VUCA Era: Navigating Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity in the Field of Education”.
Acara AICGC ini diikuti oleh lebih dari 200 peserta, baik mahasiswa, praktisi, maupun akademisi dari Indonesia dan Malaysia. “Saya percaya bahwa konferensi ini akan memberikan pengalaman mendalam dan berkontribusi pada pengembangan praktik pendidikan dan konseling,” terang Ir. Wafit Dinarto MSi MCE, Wakil Rektor Bidang Akademik UMBY.
Luky Kurniawan MPd Kaprodi Bimbingan dan Konseling FKIP UMBY mengatakan, Pemateri yang dihadirkan ada Duta Besar Republik Uzbekistan & Republik Kirgizstan. Prof Dr H Sunaryo Kartadinata MPd menyampaikan tentang “Ethical and Cultural Consideration In Guiding Diverse Student Population”, Akademisi dari Texas Woman’s University USA Florence Osuofa PhD yang memaparkan tentang “Family Counseling as a Tool to Cope with Coplexity in the Vuca Era”.
Ada juga Profesor di University of Sydney Prof David Evans PhD membawakan materi mengenai “Inclusive Counseling for Students with Spesial Needs”, President PERKAMA Malaysia Dato’ Dr Abdul Halim bin Moh Hussin memberikan materi “Building Resilience Through Crisis Counseling”. Dalam materinya Prof David Evans PhD menjelaskan bahwa peran konselor untuk anak-anak sangat penting, termasuk pada anak berkebutuhan khusus.
Konselor perlu menambah keahliannya pada bidang konseling di era yang terus berkembang, apalagi kedepan VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity) berdampak pada bidang pendidikan,”
Menurutnya, keterampilan konselor dalam menangani berbagai kasus menjadi kunci utama dalam keberhasilan sebuah konseling. “Konselor perlu menambah keahliannya pada bidang konseling di era yang terus berkembang, apalagi kedepan VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity) berdampak pada bidang pendidikan,” demikian disampaikan Prof David Evans. *) G.SunArdhie – Sadur Siar Pedia